Kamis, 19 Maret 2015

Seperti Apa Hukum Tertawa dalam Islam ?

dapat kita akan beruntung menagis ataupun tertawa tetapi semua itu ada batasnya karena hal yang berlebihan itu tiada baik Allah sudah menciptakan tertawa sebagaimana firmanNya Dialah dzat Allah yang menciptakan terkekeh dan merintih Memperbanyak ketawa ialah sifat tercela sebagaimana arahan

Nabi untuk Dzat yang diriku berharta dekat tanganNya seandainya kalian memaklumi bagaikan apa yang gua ketahui pasti kalian absolut bakal terbatas tertawa dan banyak meratap kalau dia berkelakuan senyuman dan diperbolehkan mengikuti kesepekatan para rohaniwan malahan situasi itu pernah dilakukan

oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan beliaushallallahu alaihi wa ( Baca Juga : http://goo.gl/KbBjRt ) sallam juga menganjurkannya sebagaimana terpendam dalam hadits Abdullah bin al Harits yang membahasakan Tertawanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam cuma sekedar seringai HR Tirmidzi Dan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam

Senyummu kepada saudaramu merupakan infak HR Tirmidzi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata tidak sering tertawa akibat seringnya terbahak itu melumpuhkan kalbu Tsabit al Bananiy menerangkan Tertawanya seorang mukmin adalah bagian dari kelalaiannya adalah kelalaian atas masalah akherat dan kalau

dirinya tidak lengah lalu tidaklah dia terkekeh Terkadang terbahak membuat kekufuran jikalau tertawanya akan mengejek apa apa yang diturunkan Allah atau sunnah Rasulullah tak diperbolehkan berbohong bakal ditertawakan oleh individu beda peristiwa ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah celaka alokasi keturunan Adam yang

berkata kemudian berbohong supaya jiwa jiwa terbahak dan hancur baginya maka nahas baginya Bercanda adalah percakapan yang dimaksudkan untuk melapangkan depan dan bukan sampai menyakiti misalnya melukai lalu berubah menjadi mengejek Ada seputar keadaan yang wajib diperhatikan oleh individu yang

bersenda gurauan selayaknya senda gurau dilakukan pada waktunya yang serasi tak tenggelam dan terlewat margin tiada berbincang beserta percakapan yang keji tidak bersenda ( Baca Juga : http://goo.gl/VmnMVR ) gurauan pada memperolok olok din tak bersenda jenaka beserta oknum manusia yang bego sekiranya menjaga perasaaan oknum

lain Bersanda jenaka seraya keturunan Adam yang lebih berumur dan patuh memakai zat yang pantas bukan terbuai sampai tertawa terbahak bahak tak memudharatkan perseorangan sendiri Kita ketahui bahwa banyak tertawa bisa menumpulkan jiwa Dan malapateka yang sanggup menimpa selesai jiwa tumpul

adalah hilangnya sensibilitas terhadap soal perkara yang mendasar esensial Kita kemudian lebih memandang keperluan perseorangan sorangan ketimbang keistimewaan sosok lain yang malah menjad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar